Selain pantai dan resor di Bali masih ada tempat wisata lain untuk merasakan kekayaan budaya pulau itu

Besakih  - Mother of Temples

Besakih - Mother of Temples Credit: Photo by Reena Yadav on Unsplash

Pulau Bali merupakan destinasi wisata yang sudah terkenal di dunia. Namun disamping pantai dan resot nya yang indah, terdapat pula tempat wisata terkenal yang mencerminkan keindahan Pulau Bali itu.


Beberapa tempat wisata yang mencerminkan budaya Bali asli antara lain:

Kertha Gosa

Kertha Gosa merupakan kompleks bangunan atau balai pengadilan warisan Keraton Semapura dari tahun 1686 sampai 1908 dan tetap difungsikan pada masa kekuasaan kolonial Belanda sampai 1942.

Di kompleks ini setidaknya masih tersisa obyek peninggalan Keraton Samarapura yaitu Balai Kortagosa, Balai Kambang dengan kolam Taman Gili serta Gapura Keraton.
Kertha Gosa, sebuah bangunan bersejarah penting di Klungkung, Bali, menyimpan sejarah dan keindahan arsitektur yang kaya.
Kertha Gosa
Credit: SBS Indonesian / RO
Kompleks bangunan atau balai pengadilan warisan Keraton Semapura dari tahun 1686 sampai 1908 masih tetap berfungsi sampai pada masa kekuasaan kolonial Belanda sampai 1942.
Bale Kambang
Bale Kambang building which is surrounded by a pond, namely Taman Gili. Credit: SBS Indonesian/RO
Bangunan itu sendiri merupakan keajaiban arsitektur Bali, yang menampilkan ukiran rumit dan desain ruang terbuka yang unik. Namun, fitur yang paling mencolok adalah lukisan bergaya Kamasan yang menakjubkan yang menghiasi langit-langit.

Lukisan-lukisan ini menggambarkan adegan-adegan dari epos Hindu seperti Ramayana dan Mahabharata, serta pelajaran moral dan konsep filosofis. Lukisan-lukisan ini terkenal karena warna-warnanya yang cerah, detail yang rumit, dan penceritaan yang luar biasa.
Kertagosa1
Drawings at ceiling of Kertagosa Credit: SBS Indonesian - RO
Saat ini, Kertha Gosa berdiri sebagai objek wisata populer, yang menarik pengunjung dari seluruh dunia.

Tempat ini menawarkan sekilas warisan budaya Bali yang kaya dan cara kerja sistem hukum kuno yang rumit.

Suasana yang tenang, ditambah dengan lukisan-lukisan yang mengagumkan, menciptakan pengalaman yang benar-benar tak terlupakan.

Bangunan ini berfungsi sebagai pengadilan tertinggi di Kerajaan Klungkung, yang mengawasi masalah hukum dan menyelesaikan perselisihan.

Nama "Kertha Gosa" diterjemahkan menjadi "Yurisdiksi Damai," yang mencerminkan perannya sebagai tempat keadilan dan ketertiban.

Mother of Temple Besakih

Pura besakih merupakan salah satu destinasi wisata yang terkenal di bali, yang kerap di kunjungi oleh para wisatawan asing maupun domestik.

Selain tentunya karena memiliki bangunan yang megah dan unik ciri khas Bali, pura ini juga memiliki pemandangan alam yang tak kalah menawan dengan background gunung Agung.
Dan tentunya juga dari segi sejarahnya yang menarik untuk di pahami.

Pura Agung Besakih adalah sebuah kompleks pura yang terletak di desa Besakih, Kejabatan Rendang, Kepopelten, Karangasem, berada di lereng sebelah barat Gunung Agung.

Pura Besakih ini dibangun pada tahun 1284.
besakih-1-Indonesia travel.jpg
Rising majestically on the western slopes of Mount Agung, and referred to as the Mother Temple of Hindu Bali, is Pura Besakih Credit: Kementerian Pariwisata dan Ekkonomi Kreatif - Wonderful Indonesia
Kawasan Pura Agung Besakih ini dibangun di luas tanah sekitar 20 hektar dan memiliki 46 pura besar dan kecil yang terbagi menjadi tiga bagian.

Pertama, Pura Penyungsungan Jagat sebanyak 20 pura dan Pura Kawitan 17 pura, dan Pura Dadya sebanyak 9 pura.

Komplek pura besakih di bangun berdasarkan konsep Tri Hita Karana yaitu sebuah konsep keharmonisan atau keseimbangan hubungan dengan tuhan, dengan alam dan dengan sesama manusia, tiga hubungan yang menciptakan keharmonisan hidup.
Besakih - andrey-bond
Besakih Temple Credit: Photo by Andrey Bond on Unsplash
Di kompleks inilah diselenggarakan siklus tahunan yang terdiri dari lebih 70 ritual dan secara simbolis menghubungkan candi-candi menjadi satu kesatuan, mencapai puncaknya pada upacara beringatan 100 tahun yang disebut Eka Dasarudera yang terakhir kalinya diadakan pada tahun 1979.

Kompleks Pura Besakih ini telah mengalami serangkaian perubahan arsitektur dan ritual dalam beberapa dekade terakhir.

Dalam makna religiusnya, Besakih juga merupakan tempat di mana diselenggarakannya berbagai festival dan upacara sehingga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menyaksikan pertunjukan budaya yang meriah, musik tradisional, dan prosesi yang penuh warna.

Desa Panglipuran

Tidak jauh dari Pura Besakih terletak destinasi wisata lainnya, yaitu Desa Pengelipuran.

Desa Penglipuran dikenal sebagai salah satu desa wisata yang terkenal di Bali dengan beberapa julukan, seperti Desa Adat, Desa Wisata, Desa Budaya, terletak di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Indonesia.

Desa Pengelipuran ini sudah ada sejak zaman kerajaan Bangli, sekitar 700 tahun yang lalu.

Desa ini terkenal karena tata letak dan budayanya yang terpelihara dengan baik dan pernah mendapatkan penghargaan lain seperti Kalpataru, Indonesia Sustainable Tourism Award, dan Top 100 Sustainable Destination,
Penglipuran Village
Main street of Penglipuran Village Credit: SBS Indonesian / RO
TIdak hanya itu, desa ini juga telah diakui UNESCO sebagai United Nation Tourism Best Tourism Village 2023.

Arsitek bangunan dan pengelolaan lahannya masih mengikuti konsep Tri Hatta Karana. Yaitu filosofi masyarakat Bali tentang keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia dan lingkungannya.
Stone statues along site walkway at Penglipuran village
Credit: SBS Indonesian / RO
Penglipuran berhasil membangun pariwisata yang memberi manfaat bagi seluruh masyarakatnya tanpa kehilangan budaya dan adat istiadatnya.

Itulah tiga tempat wisata di Bali yang menunjukkan kekayaan asli budaya Bali yang dapat Anda kunjungi ketika berada di Pulau Dewata tersebut.

Dengarkan  setiap hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di  dan , serta jangan lewatkan  kami.

Share