Hendro Fernando, pemuda yang pernah bergabung dengan sel ISIS di Indonesia, dan mengurus pendanaan dan persenjataan teror. Tugasnya adalah mengelola dana dari ISIS di Timur Tengah, untuk kegiatan teroris di Indonesia. Hendro kemudian tertangkap pada 2016, dan dipenjara.
Selepas dari hukuman, Hendro sadar dari kegiatan teroris dan mendirikan Yayasan DeBINTAL untuk mendampingi tahanan kasus terorisme, termasuk keluarga mereka, agar tidak masuk lagi dalam jaringan teror di Indonesia.
Simak, bagaimana Hendro memandang Bom Bali 2002, pengaruhnya bagi gerakan terorisme di Indonesia, dan bagaimana situasi gerakan ini sekarang