Toleransi itu bukan sesuatu yang tercipta begitu saja. Banyak faktor mendukung, terutama tradisi masyarakat setempat, untuk saling memberi kiriman makanan pada perayaan hari raya. Sebentar lagi, Kota Singkawang akan merayakan Cap Go Meh yang menjadi salah satu etalase kerukunan hidup warganya.
Dosen dan peneliti dari Institut Agama Islam (IAI) Sultan Muhammad Syafiuddin, Sambas, Kalimantan Barat, Sri Sudono Saliro akan memaparkan tentang bagaimana Kota Singkawang membangun toleransinya dalam wawancara berikut ini.
Dengarkan
setiap hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di
dan jangan lewatkan
kami.