Pemerintah berencana menaikkan tiket mengunjungi Pulau Komodo, pulau utama untuk melihat langsung kehidupan Komodo di alam, menjadi Rp 3,7 juta untuk setiap turis yang datang dengan alasan bahwa turis harus turut menyumbang biaya pelestarian alam, terutama untuk keberlanjutan kehidupan Komodo itu sendiri.
Pemerintah sampai saat ini masih berpegang teguh pada rencana awal, karena menilai langkah itu paling tepat.
Pelaku wisata setempat menolak keras rencana itu.
Apakah isu keberlanjutan dalam sebuah destinasi wisata itu sebenarnya? Dan bagaimaan logika yang bisa dipakai untuk menerima rencana pemerintah menaikkan harga tiket menjadi Rp 3,7 juta tersebut.
Kepala Monitoring Center for Sustainable Tourism Observatory (MCSTO) Universitas Mataram, NTB mengupas tuntas persoalan itu dalam wawancara berikut ini.
Dengarkan setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 3 sore. Ikuti kami di dan jangan lewatkan kami.