Cendol, Teh Tarik atau Durian? Duo Indonesia-Malaysia Ini Perkenalkan Es Krim Rasa Asia Tenggara di Sydney

Alex Liu (L) and Ferdinan Tanzil at their ice cream shop.jpg

Alex Liu (L) and Ferdinan Tanzil opened the door of their ice cream shop in November 2021 amid post-COVID uncertainty. Credit: SBS Indonesian

Dengan kreasi rasa seperti cendol, bandung, teh tarik hingga durian, Ferdinan Tanzil dan Alex Liu mencoba bersaing di pasar es krim Australia dengan mengusung rasa Asia Tenggara. Bagaimana masyarakat menerimanya?


Larangan perjalanan ke luar negeri saat pandemi COVID dan perubahan urusan pekerjaan membuat Ferdinan Tanzil, asal Indonesia, dan Alex Liu, asal Malaysia, berpikir bagaimana bisa mengobati kerinduan akan kampung halaman sekaligus dapat menghasilkan pemasukan.

Teman yang kemudian menjadi rekan bisnis yang awalnya dipertemukan lewat hobi bermain bulu tangkis ini memberanikan diri terjun ke bisnis es krim, meski keduanya tidak memiliki latar belakang memasak atau pun berbisnis sebelumnya.
I think it’s about trying, right? And you have to be able to learn as you go. Kita bukan chef but we have good palate, I would say. Trust your instinct and keep working at it and you’ll get there one day.
Alex Liu, co-owner of Moo'ed
Berawal dari berjualan online pada tahun 2020 dengan dapur rumah sebagai tempat produksinya, kini Moo'ed memilki gerai permanen di Utara Sydney dan menawarkan es krim dengan 18 pilihan rasa Asia Tenggara.
Calamansi and durian ice cream.jpg
Calamansi and durian are two of the 18 Southeast Asian flavours Moo'ed Ice Cream has in 2024. Credit: Supplied/Moo'ed
Dengan banyaknya toko ice cream tersebar di Sydney, bagaimana Moo'ed menonjolkan diri dengan keunikannya? Dan apa yang Ferdinan dan Alex refleksikan melalui momen Tahun Baru Imlek ini?


Dengarkan 
 setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di dan jangan lewatkan kami.

Share