Emily Heng adalah mahasiswa jurusan hukum dan ilmu global di Universitas Monash. Saat ini, ia juga menjadi Direktur Operasi AIYA (Australia-Indonesia Youth Association) dan bekerja sebagai paralegal di firma hukum Maurice Blackburn.
Lahir di Melaka dan pindah ke Melbourne saat berusia 15 tahun, Emily dibesarkan dalam keluarga China-Malaysia, tanpa latar belakang Indonesia. Meski demikian, ia lancar berbahasa Indonesia, disamping juga Inggris dan Mandarin.
“Aku belajar Bahasa Indonesia karena aku tertarik dengan Indonesia dan hubungan antara Australia dan Indonesia," akunya pada SBS Indonesian. "Budaya Indonesia menarik sekali dan bermacam-macam."
Foto peserta AIYA Kongres Sydney 2022. Saat ini Emily Heng menjabat sebagai Direktur Operasi di Australia-Indonesia Youth Association (AIYA). Credit: Australia-Indonesia Youth Organisation (AIYA)
“Karena ekonomi Indonesia semakin besar," ujarnya. "Saya pikir bahwa kalau banyak orang belajar tentang Indonesia, kami bisa kerjasama dan mengerti lebih banyak tentang kedua negara dan bagaimana mempereratkan hubungan antara kedua negara."
Pada bulan Maret lalu, Emily masuk dalam daftar '2022 Young Women to Watch in International Affairs'. Daftar tahunan ini dirilis bersamaan dengan peringatan Hari Perempuan Sedunia.
Bagaimana ceritanya? Dengarkan perbincangan selengkapnya:
LISTEN TO
Emily Heng menjadi salah satu wanita muda yang masuk dalam daftar '2022 Young Women to Watch in International Affairs'.
16:05