Indonesia akan melakukan Pemilu pada Februari 2024 untuk memilih presiden dan wakil presiden yang baru.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) negeri itu telah menetapkan tiga pasangan calon yang akan berlaga merebut suara rakyat.
Selama tiga bulan ke depan, ketiga pasangan akan berkeliling Indonesia untuk merebut hati para pemilih.
Sudah umum diketahui bahwa jargon atau slogan-slogan akan marak disuarakan, misalnya membela rakyat, bekerja demi bangsa dan negara, mengayomi wong cilik, berjuang tulus dan sebagainya.
Meski terasa kosong dan tidak memiliki makna, tetapi jargon semacam itu masih terus digunakan oleh para politisi.
Pengamat politik yang juga dosen di Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Fisipol UGM, Dr Hempri Suyatna akan membahas hal ini.
Bagaimana kaitan antara politik dengan kesejahteraan masyarakat dan bagaimana janji-janji politisi itu terus disampaikan meski belum tentu diwujudkan.
Dengarkan pembahasan selengkapnya.