Slogan Kampanye Pemilu 2024: Apakah Bermakna dan Dapat Menarik Hati Masyarakat Indonesia?

Indonesia Election

Presidential candidate and current Defense Minister Prabowo Subianto, left, delivers a speech as his running mate Gibran Rakabuming Raka who is also the eldest son of President Joko Widodo applauds before leaving for the General Election Commission's office to register their candidacy to run in the 2024 election in Jakarta, Indonesia, Wednesday, Oct. 25, 2023. Source: AP / Dita Alangkara/AP/AAP Photos

Jargon atau slogan kampanye Pemilu dari para pasangan calon presiden dan wakil presiden Indonesia marak ditemui terlebih saat semakin dekat dengan waktu pelaksanaan Pemilu. Dapatkah slogan ini memikat hati calon pemilih dan akankah janji-janji politik ini ditepati?


Indonesia akan melakukan Pemilu pada Februari 2024 untuk memilih presiden dan wakil presiden yang baru.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) negeri itu telah menetapkan tiga pasangan calon yang akan berlaga merebut suara rakyat.

Selama tiga bulan ke depan, ketiga pasangan akan berkeliling Indonesia untuk merebut hati para pemilih.

Sudah umum diketahui bahwa jargon atau slogan-slogan akan marak disuarakan, misalnya membela rakyat, bekerja demi bangsa dan negara, mengayomi wong cilik, berjuang tulus dan sebagainya.

Meski terasa kosong dan tidak memiliki makna, tetapi jargon semacam itu masih terus digunakan oleh para politisi.

Pengamat politik yang juga dosen di Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Fisipol UGM, Dr Hempri Suyatna akan membahas hal ini.

Bagaimana kaitan antara politik dengan kesejahteraan masyarakat dan bagaimana janji-janji politisi itu terus disampaikan meski belum tentu diwujudkan.

Dengarkan pembahasan selengkapnya.



Dengarkan  setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di  dan jangan lewatkan  kami.





Share