Pembatasan, yang awalnya ditujukan agar turis asing menghormati adat dan kepercayaan masyarakat Bali misalnya terkait gunung atau pohon yang suci, pada sejumlah sisi menghambat aktivitas wisatawan.
Menurut pengamat pariwisata Prof Dr Ida Bagus Raka Suardana, ada sisi dari aturan itu yang ternyata berdampak cukup negatif terhadap pengembangan pariwisata yang mati suri akibat pandemi Covid-19.
Namun, Prof Dr Ida Bagus Raka Suardana juga menawarkan solusi atas persoalan tersebut, yangmana turis asing diharapkan tetap akan senang dan terlayani sementara adat serta budaya Bali tetap dihormati.
Simak dalam wawancara berikut ini.