Sebagai bagian dari rangkaian acara perayaan kemerdekaan Indonesia ke-79, Perayaan Budaya Hari Kemerdekaan Indonesia diadakan di Museum Maritim Nasional Australia di Sydney pada tanggal 18 Agustus.
Terbuka untuk umum, acara ini menampilkan pertunjukan budaya dan pemutaran film dokumenter Pinisi dan Indonesia Calling.
Programnya meliputi pertunjukan budaya dan pemutaran film dokumenter Pinisi dan Indonesia Calling.
Film-film tersebut menggambarkan orang Makassar yang berdagang dengan orang Aborigin untuk mendapatkan teripang dan menjualnya ke Tiongkok yang menggunakannya untuk makanan dan obat-obatan.
Orang Makassar mengunjungi Arnhem Land setiap tahun selama 300 tahun dan menikah dengan penduduk setempat. Mereka memiliki pengaruh pada masyarakat dan ritual warga Yolŋu.
Matt Lee, Manajer Hubungan VIP & Keanggotaan Museum Maritim Nasional Australia, menjelaskan kepada SBS Indonesian tentang pentingnya mengadakan acara ini.
There's also a dress display for traditional South Sulawesi attire. Credit: SBS Indonesian
Ardi from Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) shares on what he knows about the relationship between his community and Australia's Yolngu people. Credit: SBS Indonesian
Dengarkan
'Agar Sejarah Tetap Hidup': Museum Australia Ikut Rayakan HUT RI dan Hubungan Australia-Indonesia
SBS Indonesian
27/08/202407:40