Banyak juga wartawan di Indonesia, terutama di daerah-daerah, yang secara terbuka menjadi pengurus partai pada saat bersamaan, atau masuk dalam tim sukses seorang politisi.
Fenomena itu terjadi kembali dalam Pemilu 2024 ini.
Kita akan menguliknya lewat Fabi Latuan, Ketua Komunitas Wartawan Peduli Pembangunan dari Nusa Tenggara Timur, yang sudah cukup lama mengkritisi ini.
Namun sampai saat ini masih belum ditemukan jalan keluar.
Justru semakin lama, ada semakin banyak wartawan yang merangkap sebagai politisi, sesuatu yang secara internasional sebenarnya sudah diatur dan dilarang.