Dari Karya Rumahan, Batik Artisan Pasuruan Diperkenalkan di Panggung Australia. Apa Keunikannya?

FOMA24.jpg

Indonesia's Pasuruan's batik at Fabrics of Modern Australia (FOMA) in Sydney, October 2024. Credit: Supplied/Paniradya Giardian - Giardian Photowork

Desainer Janet Teowarang berkesempatan membawa karya batik dari Indonesia untuk ditampilkan dalam pertunjukan di Australia. Apa yang membuat karya ini berbeda?


Fabrics of Modern Australia (FOMA) Exhibit and Runway digelar di Sydney pada bulan Oktober lalu. Dari Indonesia, desainer Janet Teowarang terpilih menjadi salah satu yang menampilkan karya di ajang tahunan ini.

Dosen bidang fashion di Universitas Ciputra Surabaya ini menyampaikan bahwa meski Indonesia sudah banyak dikenal dengan batiknya, ia ingin menampilkan sesuatu yang berbeda dalam penampilan ini.

"Saya membawa batik dari kabupaten Pasuruan yang mempunyai nilai estetika, menggunakan pewarnaan alam," jelas Ms Teowarang kepada SBS Indonesian.
Ms Teowarang mengaku kaget saat enam tahun yang lalu pertama kali mengetahui bahwa desa di Kabupaten Pasuruan memiliki karya batik dan tenun dari para perajin lokal.

Penerima Australian Alumnni Grant Scheme ini kemudian menggunakan pendanaan yang diterimanya dari pemerintah Australia untuk mengembangkan desa batik yang "berkelanjutan", tidak hanya dari sisi bahan tetapi juga SDM-nya.

Bagaimana ceritanya membawa batik karya dari para pegawai rumahan dari Pasuruan ini ke Australia? Apa tantangannya dan bagaimana penerimaan pasar Australia?

Dengarkan wawancara SBS Indonesian dengan Janet Teowarang.
Dengarkan
Janet Teowarang - FOMA Sydney 2024 image

Dari Karya Rumahan, Batik Artisan Pasuruan Diperkenalkan di Panggung Australia. Apa Keunikannya?

SBS Indonesian

09/12/202414:05


Dengarkan  setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di  dan , serta jangan lewatkan  kami.

Share