Candi Borobudur - situs peninggalan bersejarah

Borobudur Temple - Magelang - Jawa Tengah, Indonesia

Borobudur Temple - Magelang - Jawa Tengah, Indonesia, Courtesy of Mualana Iskak - Pixabay

Candi Borobudur merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dan situs sejarah yang menjadi bagian dari sejarah perkembangan agama Buddha di Indonesia.


Candi Barabudur terletak di Desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra sekitar abad ke-8 Masehi, hingga kini Candi Borobudur tak hanya ramai dikunjungi wisatawan dalam negeri tetapi juga mancanegara.

Menggambarkan alam semesta, candi dengan luas sekitar 2.500 meter persegi ini memiliki bentuk struktur yang menyerupai teras berundak yang semakin mengecil ke bagian atas. Konon, Candi Borobudur dibangun dengan menggunakan dua juta bongkah batu andesit yang berasal dari sungai-sungai di sekitar Borobudur.

Ada 10 tingkatan di candi ini yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat melingkar, dan satu stupa utama di puncaknya. Candi Borobudur juga dilengkapi dengan empat tangga yang terletak di empat penjuru mata angin yaitu Timur, Selatan, Barat, dan Utara.

Mura Aristina, pemandu wisata resmi Candi Borobudur
Mura Aristina, pemandu wisata resmi Candi Borobudur

“Sepuluh tingkatan tersebut menggambarkan tahap kehidupan manusia untuk mencapai pencerahan tertinggi,” kata Mura Aristina, pemandu wisata resmi Candi Borobudur yang kerap memandu para pesohor pemerintahan baik dari dalam maupun luar negeri.

Tahapan tersebut dibagi dalam tiga gambaran kehidupan, ujar Mura lagi.

“Yang pertama adalah Kamadhatu,” ujar laki-laki yang telah bekerja di Candi Borobudur selama lebih dari 25 tahun.

Kamadhatu, yang meliputi lantai satu dan dua, merupakan tingkatan paling bawah di mana manusia digambarkan masih dipenuhi oleh keinginan dan hawa nafsu.

Tingkatan berikutnya adalah Rupadhatu, yang dimulai dari lantai tiga hingga enam. Di tingkatan ini, manusia digambarkan mulai belajar mengontrol hawa nafsu dan menjadikan keinginan-keinginan duniawinya menjadi suatu energi yang positif, terang Muri.

Setelah melewati Kamadhatu dan Rupadhatu, tibalah manusia di tingkatan teras atas yang berbentuk bulat dengan deretan stupa berbentuk lonceng berisi sosok Buddha yang melambangkan , ranah tanpa wujud.

“A artinya tidak, sedangkan rupa artinya wajah. Jadi arupadhatu artinya tidak ada wajah atau rupa, dan karena itulah tidak terdapat pahatan lagi di tingkatan ini,” kata Mura.

Arupadhatu menggambarkan tahap di mana pencerahan sudah tercapai, sehingga apa pun yang terjadi pada diri manusia tersebut diterima dan dianggap sebagai ketentuan dari Yang Maha Kuasa, ujar Mura.
Stupa at the top level of Candi Borobududr
Stupa with Budha in it at the top level of Candi Borobudur

Mulai bekerja di Candi Borobudur sejak berusia 16 tahun sebagai tukang sapu, Mura kini dikenal sebagai pemandu wisata yang pernah mendampingi tokoh-tokoh terkenal ketika datang berkunjung.

Termasuk di antaranya Pangeran Charles, Presiden Barack Obama, serta Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.

 

—---

Ade Mardiyati

 


Share