Wajah Selatan - Rahung Nasution Source: SBS/Alfred Ginting
Rahung Nasution. Source: Alfred Ginting
Saat gelombang demonstrasi menuntut reformasi di tahun 1997, Rahung Nasution yang tinggal di Yogyakarta, terlibat dengan gerakan rakyat dan bernazar tidak akan pernah memakai alas kaki kemana pun sampai Suharto tumbang. Ketika terjadi penculikan beberapa aktivis pada tahun 1997, Rahung mengamankan diri ke Kuta, Bali, dan bertemu aktivis Australia yang membantunya ke Melbourne. Kembali ke Indonesia Agustus 1998, Rahung bisa memakai alas kaki lagi dan sempat tinggal di Dili, Timor Timur, ikut beraktivitas dalam pendidikan alternatif bersama jaringan mahasiswa dan aktivis yang sebelumnya bersama-sama menentang kediktatoran Suharto. Dua setengah tahun lalu dia kembali ke Melbourne untuk tinggal permanen bersama pasangan dan putrinya. Mereka sedang menyelesaikan truk yang dijadikan rumah di atas roda (motorhome) yang akan mereka bawa untuk menetap di Queensland. Kendaraan bekas pemadam kebakaran itu juga akan difungsikan sebagai food truck, untuk Rahung menyalurkan gairahnya dalam memasak makanan khas Nusantara untuk dijual di pasar atau festival. Banyak yang menjuluki Rahung sebagai chef, tapi ia lebih suka menyebut dirinya koki gadungan. Pindah ke Australia membuat Rahung memulai banyak hal dari nol lagi, karena harus meninggalkan jaringannya di Indonesia yang banyak mendatangkan proyek untuk gairahnya yang lain dalam film dokumenter.
Rahung Nasution cooks his Australian signature dish, kangaroo rendang. Source: SBS/Alfred Ginting
Wajah Selatan (South Face) adalah menu SBS Indonesian yang menyajikan profil masyarakat Indonesia atau siapa saja yang punya keterkaitan dengan Indonesia yang tinggal di Australia. Bila Anda ingin membagikan profil seseorang atau mungkin Anda sendiri, silakan email ke: [email protected]