Wajah persilatan Indonesia kembali muncul dalam film Hollywood. Yayan "Mad Dog" Ruhian dan Cecep Arif Rahman turut bermain dalam film aksi yang dibintangi Keanu Reeves 'John Wick 3: Parabellum', yang saat ini juga sedang diputar di bioskop di Australia.
"Saya senang dan bangga bisa bermain bersama aktor ternama seperti Keanu," ujar Yayan pada hari Rabu lalu .
"Saya ajari dia sejumlah gerakan pencak silat di lokasi [shooting]," ujar Yayan.
"Saya diberi kebebasan untuk membuat gerakan bertarung saya sendiri. Ada beberapa teknik yang kami pikir mungkin terlalu sulit, tetapi Keanu cepat belajar. Satu hal yang membuat saya bangga adalah bahwa, melalui seseorang seperti Keanu, tradisi seni bela diri kita akan mendapatkan lebih banyak pengakuan. "
Yayan dan Cecep sebelumnya telah bermain dalam film Merantau (2009), The Raid (2011) dan The Raid 2 (2014) besutan penulis dan sutradara kelahiran Wales, Gareth Evan.
Evans mengatakan bahwa pencak silat tidak dipandang sebagai seni bela diri yang serius untuk film, hingga ketika ia memproduksi filmnya.
''Sejujurnya, ketika kami mendekati orang pada saat itu untuk melakukan film dengan silat, mereka menertawakan kami karena di televisi [Indonesia] silat digambarkan hampir seperti lelucon, dengan orang-orang yang terbang di udara, berubah menjadi jaguar dan saling melemparkan bola api. Tetapi ketika berbicara tentang film, saya ingin pendekatan kami untuk silat didasarkan pada kenyataan,''
adalah bentuk unik seni bela diri yang berakar dari budaya Melayu. Silat menggabungkan gerakan-gerakan olahraga dan jurus-jurus bela diri dengan unsur seni, serta teknik pernapasan dan kesadaran spiritual.
Dengan munculnya gerakan silat dalam film-film berkelas internasional, seni bela diri ini semakin dikenal seara meluas. Meski demikian, Yayan mengatakan bahwa dirinya sedih melihat pemuda di negaranya tidak tertarik untuk mempelajari pencak silat.
"Di luar Indonesia, kami itu raja. Orang-orang mencintai kami," ujar Yayan. "Di sini di negeri sendiri, kami memberikan kelas gratis, dan tidak ada yang datang."
Yayan berharap agar film ini dapat membuat pencak silat kembali diminati.
"Mudah-mudahan film ini bisa membuat orang-orang muda tertarik lagi dengan pencak silat, untuk mempelajarinya sebelum hilang selamanya," ujarnya.